Penyuntingan film, atau dikenal juga sebagai editing film, adalah proses kreatif dan teknis yang krusial dalam pembuatan film. Proses ini melibatkan pemilihan, penyusunan, dan penggabungan berbagai potongan gambar dan suara untuk menciptakan sebuah narasi yang koheren dan menarik. Penyuntingan film bukan hanya sekadar menyambung-nyambungkan adegan, tetapi juga merupakan bentuk penceritaan visual yang kuat.
Dalam bahasa Indonesia dan Melayu, terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan penyuntingan film. Memahami kosakata ini penting bagi siapa saja yang tertarik dengan dunia perfilman, baik sebagai pembuat film, kritikus film, maupun penonton yang ingin memahami proses pembuatan film secara lebih mendalam.
Dari sudut pandang teknis, penyuntingan film melibatkan penggunaan perangkat lunak khusus (editing software) dan teknik-teknik tertentu seperti cutting, transitions, dan effects. Setiap teknik memiliki tujuan dan efek yang berbeda terhadap alur cerita dan suasana film. Misalnya, 'fade in' dan 'fade out' digunakan untuk menandai awal dan akhir adegan, sementara 'dissolve' digunakan untuk menciptakan transisi yang halus antara dua adegan.
Penyuntingan film juga memiliki peran penting dalam membangun ritme dan tempo film. Penyunting yang terampil dapat menggunakan teknik penyuntingan untuk menciptakan ketegangan, humor, atau emosi tertentu. Selain itu, penyuntingan film juga dapat digunakan untuk memanipulasi persepsi penonton terhadap waktu dan ruang.
Berikut beberapa aspek penting dalam mempelajari kosakata penyuntingan film: